SIAGA Melayani

"Alhamdulilah telah lahir putra kami secara normal tgl 30 Mei 2012 pukul 00.05, di RS Medika BSD Serpong Tangerang. Panjang 50 cm berat 3, 135 kg.Mohon doa agar menjadi anak yang soleh dan berakhlak mulia...Ardi dan Asni"
,adalah SMS yang dikirimkan seorang kakak angkatan kepada sy pagi ini.
^^,,
Betapa bahagianya pasti kakak angkatan sy ini setelah putranya lahir ke dunia sehat bayi dan ibunya, setelah semalam sy mendengar bahwa beliau harap2 cemas saat menunggu istrinya di RS.
Usia setahun menikah, langsung diberikan seorang anak. Sungguh bahagia keluarga kecil ini...

::Selamat untuk mas Ardi dan istri atas kelahiran putranya,,semoga menjadi anak yg sholeh, berguna bagi bangsa, negara dan agama. Amiiinn...

Seorang suami setia menunggui istrinya kala melahirkan. Berharap2 cemas, melihat saat sang istri nyeri hebat...

Ohhh,, salah satu dari banyak kewajiban suami yang tidak tertulis dalam peraturan manapun,,,

Jadi ingat, ketika salah satu kawan di kantor pernah direcokin salah satu senior...

"Nunggu apa lagi c kamu,, udah buruan nikah.. Kalau sudah punya istri, hidupmu akan lebih enak. Ada yg akan melayanimu", begitu ucapan salah satu senior saat nggodain teman sy. ^^,,
Lalu pikiran sy pun kembali terbang kemana-mana...

Sy pikir, apa yg dikatakan senior sy itu, tidak selalu benar.Dan tidak selalu begitu, karena kenyataan kadang tidak seperti yg dibayangkan.
Kalo gak salah neh,, setelah dilihat-lihat,
ternyata yang lebih berhak untuk dilayani, dipijat, adalah istri, bukan suami. (*bukan maksud sy pengen dipijit lhooowwwhhh...)

bayangin aja,,

Tiap bulan, menjelang menstruasi, wanita mengalami nyeri sampai ia  tidak bisa diajak bicara. Dan hal itu akan sedikit berkurang ketika perutnya dipijit.
Ini belum seberapa,,
saat hamil muda iapun akan sering muntah karena perutnya yang mual sampai ia tidak dapat menelan apapun. Itupun akan sedikit berkurang ketika suaminya memijitnya.  :)

Dan...saat hamil tua, ia bahkan terlihat tak sanggup menopang tubuhnya...
Saat melahirkanpun,,
dia yang tadinya seorang perempuan yang tak banyak bicara, menjadi sering mengeluh karena nyerinya yang hebat selama berjam-jam,, dan hal itu membuat suami menemaninya di ruang bersalin.

Hmmm,,,,

Perjuangannyapun, tak berhenti di ruang bersalin. Saat bayinya lahir, ia menjadi sering begadang, mengurangi jam tidurnya, karena mau tak mau ia harus bangun untuk menyusui sang bayi atau menemani sang bayi saat ia bangun tengah malam krn sang bayi enggan tidur kembali.
Setelah bayi bertambah umurnya,,, iapun semakin tidak sanggup untuk merawat dirinya sendiri karena urusan domestik rumah tangga menuntutnya harus extra perhatian...
walopun hanya sekedar pergi ke Mall. Jujur,, hal itu tak terlintas dipikiran mereka. Di pikirannya,, hanya bagaimana membuat suami dan anaknya tidak mengeluh dan tercukupi.
^^,, 

Sakitnya yang hebat di ruang bersalin,, tidak pernah bisa menandingi seberat-beratnya pekerjaan suami.

Semua kerepotan istri tadi,,menyadarkan sy bahwa apa yg dikatakan senior sy tadi adalah keliru....

Mungkin kebanyakan orang berpikir bahwa saat menikah mereka berharap untuk dilayani, tidur ada yang nemenin, kalo dingin ada yang ngangetin, makan ada yg nyiapin, mandi ada dimintain ambil handuk, capek pulang kerja ada yg bikinin kopi dan mijitin, sampai bawa HPpun, ada yang ngingetin! 
padahal yang sebetulnya yang lebih berhak untuk dilayani adalah pasangan kita masing-masing.
 
Hohoho...

Apakah anda sependapat dengan saya??
Sy hanya sekedar men-Share,, dari gambaran ibu sy sendiri, bukan ingin dimanjakan karena sy perempuan...
Semoga para suami dan Calon Suami bisa memahami para istri sekarang, dan para calon istrinya kelak...

Berumah tangga adalah saling melayani, menjaga dan melengkapi.

Apakah anda sudah yakin untuk menikah??????

:)

hahahaha,,,
*liat muka sendiri di kaca, sambil toyor kepala 
 

Tidak ada komentar on "SIAGA Melayani

Leave a Reply